Profil Lingkungan Kelapa Dua
Perkenalan dengan Arif dan Aldy, aku ceritakan
kepada 4 kawan pengajar di Kelas Singgah Taman Anggrek, yaitu Japin,
Dhila, Ami, dan Putri. Kami lalu sepakat untuk men-survey situasi
pemukiman mereka, untuk identifikasi kondisi, apakah anak-anak itu
memang membutuhkan uluran tangan kami untuk sebuah sentuhan pendidikan
informal.
Dari survey pertama, kami dapati bahwa sebagian
besar anak di atas 10 tahun telah berhenti sekolah dengan berbagai
alasan: kurangnya biaya, lelah akibat memulung, dan rendahnya semangat
belajar akibat lingkungan yang kurang mendukung.
Kami ketahui pula hadirnya pendidikan informal yang dikelola oleh seorang warga setempat (Ibu Nung),
namun sedang mengalami kekurangan tenaga pengajar (relawan) serta
minimnya variasi materi pendidikan yang dapat diberikan, bernaung di
saung pada gambar berikut.
Selanjutnya, survey kedua kami langsungkan untuk
mengidentifikasi kebutuhan jenis pendidikan yang perlu disiapkan untuk
anak-anak itu, dengan cara melakukan tes ringan untuk mengukur
kompetensi mereka, agar kami bisa merancang kurikulum yang sesuai.
Akhirnya, kami sepakat untuk mendukung kegiatan
belajar di saung bu Nung, yang inshAllah akan dimulai pada tanggal 20
Januari 2013.
Kelas terselenggara secara rutin setiap hari Sabtu
(tingkat PAUD, TK, SD kelas 1-2) dan Minggu (tingkat SD kelas 3-4, 5-6)
pada jam 14.00 – 16.00, bertempat di saung belajar bu Nung.
Metode pendidikan informal “Kelas Kelapa Dua”
Pada prinsipnya, kurikulum yang kami siapkan lebih
mengutamakan keterampilan dan stimulasi kreatifitas, dan tidak terlalu
berpatokan pada kurikulum resmi Depdiknas.
Pendekatan di atas kami maksudkan untuk menjaga
semangat dan minat mereka dalam berkegiatan dengan kami, juga karena
kami yakin bahwa kompleksitas kurikulum Diknas tak mungkin kami kejar.
suasana tes kompetensi calon murid #KelasKlpDua
Dengan demikian, ada 2 jenis kegiatan yang kami
jalankan, kami sebut dengan “belajar inti” dan “ekskul”. Materi yang
kami susun untuk “belajar inti” mengacu pada garis besar kurikulum
Diknas. Sedangkan “ekskul” adalah kegiatan di luar “belajar inti”
seperti: menggambar dan mewarnai bersama, kreasi daur ulang, kreasi
origami, kreasi flanel, kreasi mozaik, kreasi Quilling, belajar manga,
memasak resep2 sederhana, games anak-anak baik tradisional maupun
modern, senam otak sambil nyanyi, kelas seni tari, dll.
Jika ingin mengetahui rencana kegiatan kami, bisa kirim permintaan file ke email yasmines@yahoo.com.
No comments:
Post a Comment