Wednesday, May 29, 2013

Terbentuknya #KelasKlpDua


Profil Lingkungan Kelapa Dua
Perkenalan dengan Arif dan Aldy, aku ceritakan kepada 4 kawan pengajar di Kelas Singgah Taman Anggrek, yaitu Japin, Dhila, Ami, dan Putri. Kami lalu sepakat untuk men-survey situasi pemukiman mereka, untuk identifikasi kondisi, apakah anak-anak itu memang membutuhkan uluran tangan kami untuk sebuah sentuhan pendidikan informal.
Dari survey pertama, kami dapati bahwa sebagian besar anak di atas 10 tahun telah berhenti sekolah dengan berbagai alasan: kurangnya biaya, lelah akibat memulung, dan rendahnya semangat belajar akibat lingkungan yang kurang mendukung.
Kami ketahui pula hadirnya pendidikan informal yang dikelola oleh seorang warga setempat (Ibu Nung), namun sedang mengalami kekurangan tenaga pengajar (relawan) serta minimnya variasi materi pendidikan yang dapat diberikan, bernaung di saung pada gambar berikut.

Selanjutnya, survey kedua kami langsungkan untuk mengidentifikasi kebutuhan jenis pendidikan yang perlu disiapkan untuk anak-anak itu, dengan cara melakukan tes ringan untuk mengukur kompetensi mereka, agar kami bisa merancang kurikulum yang sesuai.
Akhirnya, kami sepakat untuk mendukung kegiatan belajar di saung bu Nung, yang inshAllah akan dimulai pada tanggal 20 Januari 2013.
Kelas terselenggara secara rutin setiap hari Sabtu (tingkat PAUD, TK, SD kelas 1-2) dan Minggu (tingkat SD kelas 3-4, 5-6) pada jam 14.00 – 16.00, bertempat di saung belajar bu Nung.

Metode pendidikan informal “Kelas Kelapa Dua”
Pada prinsipnya, kurikulum yang kami siapkan lebih mengutamakan keterampilan dan stimulasi kreatifitas, dan tidak terlalu berpatokan pada kurikulum resmi Depdiknas.
Pendekatan di atas kami maksudkan untuk menjaga semangat dan minat mereka dalam berkegiatan dengan kami, juga karena kami yakin bahwa kompleksitas kurikulum Diknas tak mungkin kami kejar.

suasana tes kompetensi calon murid #KelasKlpDua
Dengan demikian, ada 2 jenis kegiatan yang kami jalankan, kami sebut dengan “belajar inti” dan “ekskul”. Materi yang kami susun untuk “belajar inti” mengacu pada garis besar kurikulum Diknas. Sedangkan “ekskul” adalah kegiatan di luar “belajar inti” seperti: menggambar dan mewarnai bersama, kreasi daur ulang, kreasi origami, kreasi flanel, kreasi mozaik, kreasi Quilling, belajar manga, memasak resep2 sederhana, games anak-anak baik tradisional maupun modern, senam otak sambil nyanyi, kelas seni tari, dll.

Jika ingin mengetahui rencana kegiatan kami, bisa kirim permintaan file ke email yasmines@yahoo.com.

No comments:

Post a Comment