Dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Latar belakang
Sejak aku berkenalan dengan komunitas
@SaveStreetChild yang terbentuk di tahun 2011, dan aktif menjadi relawan
peduli anak-anak jalanan pada khususnya dan anak-anak marjinal pada
umumnya, aku mulai memiliki pemikiran dan sensitivitas yang berpangkal
dari kesadaran bahwa:
2. Memberikan uang semata kepada anak-anakitu, hanya akan semakin
menjerat mereka dalam lingkaran setan marjinalitas yang selama ini
mereka alami. Jenjang kecemburuan sosial akan semakin lebar.
Kesadaran itu senantiasa membuat hatiku
tergerak untuk menciptakan kondisi di mana mereka bisa merasa diterima
sebagai bagian masyarakat untuk mempermudah “normalisasi” pola pikir
mereka, setidaknya dengan mengijinkan anak-anak itu menikmati masa
kanak-kanak mereka dengan sepantasnya. Aku selalu tidak
tenang melihat pemandangan anak-anak mencari uang di jalan, entah itu
dengan mengamen, dengan mengemis secara terang-terangan atau dengan cara
mengiba secara halus.
Sejak akhir 2011 hingga akhir 2012, bersama
SaveStreetChild aku sudah membaktikan diri sebagai relawan pengajar di
sejumlah titik kelas singgah di Jakarta dan sekitarnya, antara lain di
kelas singgah Sahabat Anak Grogol, kelas singgah Taman Anggrek, dan
kelas buta aksara untuk ibu2 muda di Tangerang.
Prinsip untuk “mulai dari yang terkecil dan
terdekat” membuatku selalu berupaya mengajak teman untuk memfungsikan
diri di lokasi terdekat dengan tempat tinggal sendiri. Hal itu sangat
berguna untuk menjamin keberlangsungan bakti kita, karena setidaknya
kendala jarak geografis sudah diminimalisir.
Di bulan November 2012, dekat dengan tempat tinggalku di bilangan Kebon Jeruk – Jakarta Barat, aku
mulai memperhatikan sejumlah anak yang nampaknya bekerja sebagai
pemulung, secara rutin duduk-duduk di jembatan penyeberangan Kelapa Dua Sasak setiap pagi.
Pertanyaan pertama yang menghampiri aku adalah,”Apa yang mereka lakukan di situ?”
Apakah sekedar untuk duduk santai di sela waktu
“dinas mulung” mereka? Atau jangan-jangan mereka sedang belajar
mengemis? Mengharap belas kasihan dari orang-orang yang lalu lalang di
jembatan itu?
Jika jawaban yang terakhir yang terpilih, maka
alangkah sayang, karena mental muda mereka sudah dicemari oleh
pikiran-pikiran menyesatkan yang tidak mendukung masa depan mereka.
Berikut sepenggal percakapanku yang mengawali proses perkenalan dengan mereka, Arif (13 tahun) dan Aldy (10 tahun).
Arif (13 tahun) dan Aldy (10 tahun), calon murid #KelasKlpDua
Yasmin : Kamu ngapain di sini?
Arif : Istirahat kak, nongkrong doang
Yasmin : kok nggak sekolah?
Arif : saya udah lulus SD
Yasmin : nggak nerusin SMP? (Arif menggeleng) Kalo kamu? (kepada Aldy)
Aldy : saya kelas 3 SD tapi udah berenti …
Yasmin : Kamu mulung sampe jam brp?
Aldy : sampe siang (tanpa sebut jam)
Yasmin : Trus kalo siang pulang ke rumah? Makan? / Arif: iya…
Yasmin : Eh kalo nanti saya bikin kelas belajar gratis, kalian mau ikut belajar nggak?
Arif : hehe.. gak tau deh.. (jawaban begini memang sudah aku duga)
Yasmin : Yaudah, saya mau kerja dulu ya. Besok kalo ketemu lagi saya bawain baju buat kamu, mau?
Arif & Aldy : (mengangguk sambil cengar-cengir..hehe..)
Arif : Istirahat kak, nongkrong doang
Yasmin : kok nggak sekolah?
Arif : saya udah lulus SD
Yasmin : nggak nerusin SMP? (Arif menggeleng) Kalo kamu? (kepada Aldy)
Aldy : saya kelas 3 SD tapi udah berenti …
Yasmin : Kamu mulung sampe jam brp?
Aldy : sampe siang (tanpa sebut jam)
Yasmin : Trus kalo siang pulang ke rumah? Makan? / Arif: iya…
Yasmin : Eh kalo nanti saya bikin kelas belajar gratis, kalian mau ikut belajar nggak?
Arif : hehe.. gak tau deh.. (jawaban begini memang sudah aku duga)
Yasmin : Yaudah, saya mau kerja dulu ya. Besok kalo ketemu lagi saya bawain baju buat kamu, mau?
Arif & Aldy : (mengangguk sambil cengar-cengir..hehe..)
Dua hari kemudian, aku bertemu kembali dengan
mereka tanpa membawa yang kujanjikan, tapi mereka tetap beri senyum saat
melihatku, dan itu sungguh berarti buatku. Semua berawal dari senyum.
Mereka juga manusia seperti kita…
Don’t treat them like garbage, if you wanna make the world a better place :)
by : Yasmin
No comments:
Post a Comment