Tuesday, May 15, 2018

Assalamu'alaikum!

Kami ingin bercerita sedikit ya tentang kegiatan bulan lalu. Soalnya semangatnya masih terasa nih sampai hari ini. Hehehe.

Bulan lalu, tepatnya pada tanggal 7 dan 8 April 2018, kami melaksanakan acara persiapan regenarasi yang diberi nama "We Are The Champions" (WTC). Sejumlah 10 anak terpilih yang berpotensi, dibina dalam sebuah pelatihan tambahan. Seperti yang kami ceritakan di postingan sebelumnya, anak-anak ini disebut “Champions”. Dari murid laki-laki ada Zidan, Wahyu, Dedi, Dede dan Bayu. Dari murid perempuan ada Yuli, Niken, Amel, Cika dan Tiara.

HARI PERTAMA

Pada jam 6.30 kami berkumpul di dekat Halte Kelapadua, Kebon Jeruk, untuk bersiap menaiki Tronton dan berangkat menuju Pesantren Minhajul Karomah, Caringin, Bogor. Para peserta KKD di dampingi oleh 7 orang relawan. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 3 jam.


Sesampainya disana, kami langsung disambut oleh para Santri yang masih sibuk berkutat di Dapur. Walaupun hanya diisi oleh lelaki, semuanya pintar memasak loh!






Kami memulai pembagian kamar untuk para peserta dan membahas ulang jadwal (sebab kami sampai lebih cepat sampai ke lokasi dari waktu perkiraan). Beberapa peserta mulai merapikan kamar masing-masing, sebagian membaca dan mengobrol, ditemani oleh snack siang yang disediakan pihak Pesantren dan para santri.






Jam 11.00 kami membuka secara resmi acara WTC (We Are The Champions) dengan melakukan perkenalan antara peserta KKD, Santri dan para Relawan yang juga berasal dari Petualang Inspiratif.






Jam 12.00 kami makan siang bersama. Ada yang menarik nih dari Santri disini. Selain sering memasak bersama, mereka memiliki tradisi makan bersama di 1 nampan. Ngariung ceunah!






Setelah makan siang dan mengadakan sholat Dzuhur berjamaah, jam 13.00 kami mengadakan Materi pertama kami yang dibawakan oleh Tim Bang Munawar. Dengan 2 topik, yakni "Mengenal Allah & Rasulullah SAW" dan "Mengapa Islam?". Penjelasan dibawakan dengan bahasa yang santai, pastinya supaya para peserta tidak mengantuk dan lebih mudah memahami bahasa yang disampaikan. Garis besarnya ingin menyampaikan, bahwa agama berguna sebagai aturan. Islam sendiri memiliki arti untuk patuh, tunduk, taat dan pasrah kepada Yang Maha Kuasa. Islam sebagai ajaran yang damai, mengajarkan umat untuk menggunakan akal dan hati mereka dengan baik. Sesi juga diisi dengan diskusi oleh pertanyaan dari peserta maupun relawan.







Acara berikutnya adalah Ice Breaking untuk menyegarkan para peserta, sekaligus sebagai Team Building, untuk melihat siapa diantara anggota tiap kelompok tersebut yang menonjol dan cocok menjadi Ketua. Setelah games selesai, peserta diberikan penjelasan singkat mengenai Organisasi dan pentingnya kemampuan manajemen dasar dalam kehidupan sehari-hari oleh Kak Yasmine, selaku founder KKD. Pada sesi ini tim mulai dibagi 4 kelompok, yang nantinya di tiap tim terdapat Kakak Mentor untuk mengarahkan Manajemen Proyek di sesi malam nanti. Nama Tim diperoleh dari nama Sahabat Nabi Muhammad SAW.



Sesi dilanjutkan dengan "Flashback kegiatan KKD". Para Santri pun jadi ikut mengenal KKD dan perjalanannya hingga saat ini. Banyak foto lama peserta yang dapat terlihat perbedaannya sejak 5 tahun lalu. Para Relawan lama, terutama Ka Yasmine, tersentuh sekali di sesi ini. Ia mengingatkan untuk jangan menyerah pada mimpi masing-masing dan tetap berbagi kebaikan dengan meneruskan perjuangan yang sudah ada selama ini. Terutama bagi para adik-adik KKD yang dulunya masih SD dan sekarang sudah beranjak SMP, agar mampu menjadi sosok pemimpin dan saling membantu Relawan untuk mengurus kelas, jika kelak para Relawan banyak yang bekerja di luar kota atau sedang sibuk dengan keluarganya.



Sesi "Wall Of Hope" juga disisipkan disini agar para peserta menulis apa saja harapannya mengikuti acara ini yang nantinya akan dibahas ulang di akhir acara. Tak dilupakan juga sholat Ashar berjamaah dan istirahat.


Jam 16.00 hingga 17.30, materi dilanjutkan dengan "Pengenalan & Pengelolaan Organisasi" oleh  Kak Love, sebagai salah satu founder Petualang Inspiratif yang meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu. Pada materi ini diterapkan sistem Role Playing atau bermain peran, agar peserta yang terpilih dapat mencontohkan komunikasi dalam tim di depan kelas.

5 peserta terpilih untuk maju di depan kelas. Mereka diberikan contoh kasus untuk melakukan diskusi dan menentukan tema acara. Kak Ridwan menjadi perwakilan Relawan untuk menjadi penasehat tim adik-adik dalam membuat keputusan. Adik-adik ditanya secara kritis apa tujuan acara yang dilakukan dan mengapa harus tetap berjalan, di sisi lain Kak Ridwan juga mengajukan ide acara lain.

Diskusi berjalan dengan seru, karena teman-teman lain yang menjadi penonton dapat belajar dari situasi tersebut. Dari Role Playing terlihat bahwa, jika komunikasi tidak melibatkan semua anggota maka hasil rapat tidak akan maksimal dan menghambat informasi. Kak Love mengingatkan bahwa pemimpin yang baik adalah orang yang bisa mengarahkan teman-teman dibawahnya agar menjadi pemimpin sesuai bidang masing-masing, bukan yang bekerja sendirian dan memutuskan jalur komunikasi.







Setelah sesi selesai, acara dilanjutkan dengan jam istirahat, sholat Maghrib berjamaah, makan malam dan sholat Isya berjamaah hingga pukul 19.30.

Semangat peserta dan konsentrasinya diuji kembali melalui materi "Manajemen Proyek" yang masih diisi oleh Kak Love. Materi dibuat sesederhana mungkin agar mudah diserap oleh anak-anak remaja dan beberapa murid Pesantren yang masih SD. Bahasa bisnis yang sulit pun diterangkan dengan ringkas. Di materi ini para mentor menjelaskan prosedur dasar dalam membuat Event yang nantinya dapat diterapkan di komunitas masing-masing. Jadi setiap tim berkesempatan untuk merancang Mini Project, yang esok paginya dipresentasikan depan umum.

Sebagai penutup hari pertama, kedua relawan KKD, yaitu Kak Dita dan Kak Ridwan, berkesempatan untuk berbagi cerita tentang kehidupan pribadinya. Mereka bercerita tentang perjuangan dalam mempertahankan pendidikan dan pikiran positif di tengah banyaknya tantangan. Mereka berdua mengingatkan untuk tetap membantu sesama walaupun belum menjadi apa-apa, karena kenyataannya meringankan beban orang lain dapat dilakukan melalui banyak cara.

Jam 22.00 peserta dan relawan diharapkan tidur, tapi peserta diberi kebebasan untuk menyelesaikan proyek asal mampu bangun jam 03.30 esoknya untuk Sholat Malam bersama.







HARI KEDUA

Hari kedua diawali pada jam 03.30 hingga 05.30 untuk Sholat Malam, Dzikir, Tilawah Qur'an dan Renungan Malam, Sholat Subuh, Dzikir Pagi oleh Tim Bang Munawar dan ditutup oleh Kultum Subuh dari Santri.

Untuk menyegarkan awal hari, acara selanjutnya adalah olahraga melalui Outbond. Area Outbond adalah di sekitar Pesantren dan terbagi menjadi 4 Pos dengan games yang berbeda-beda. Setelah naik turun bukit dan melalui Sungai, Pos terakhir terletak di Pesantren dengan games Puzzle Kata. Peserta diminta untuk menyatukan puzzle kata, yang sebenarnya dapat disusun antar tim dan menghasilkan kalimat, "We Are The Champions!". Games ini ingin menunjukan filosofi "Unity In Diversity", jadi walaupun berasal dari tim yang berbeda-beda, tapi kebersamaannya tetap satu.

 Bukan hanya peserta yang kewalahan dengan medan Outbond, kakak-kakak Relawan juga ikutan kewalahan mengikuti antusias peserta yang saling berlomba menyelesaikan games.

Seru sekali pagi itu!
























Setelah games, acara dilanjutkan dengan mandi dan sarapan. Materi berikutnya adalah "Menanam Hidroponik Sederhana" yang kembali dibawakan oleh Kak Love pada jam 08.00. Di sesi ini peserta diajak untuk belajar menanam bibit sayuran tanpa media tanah. Bahkan Relawan antusias mempelajari materi.








Lalu materi terakhir adalah pematangan project dan "Presentasi" yang dimulai pada jam 09.00. Sebagai satu-satunya tim beranggotakan murid perempuan, tim perempuan dari KKD terlihat sangat menonjol dan percaya diri dengan konsep proyek yang mereka ajukan tentang Kebudayaan Betawi. Tim lainnya juga tak kalah kreatif dengan konsep acara Reboisasi Lingkungan, Pengajian Bersama dan Turnamen Silat. Walaupun masih banyak yang belum lancar saat presentasi, setidaknya para peserta sudah belajar untuk membuat konsep, menyusun panitia serta acara, dan yang paling penting adalah berbicara di depan umum.











Sebelum pulang, panitia membagikan hadiah sesuai materi dan games. Baik para Champions, Santri, pengurus Pesantren dan Relawan menjadi semakin akrab satu sama lain.





Terlampir laporan dana pemasukan dan pengeluaran dari acara "We Are The Champions" 2018:


Terima kasih banyak untuk semua pihak yang terlibat.

Semoga ke depannya bisa dilanjutkan ya!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh